Selamat datang di BLOG BELAJAR TANPA BATAS bersama saya Rahmadona Sugiaty. Mari kita belajar dengan PORTAL RUMAH BELAJAR. BELAJAR DIMANA SAJA, KAPAN SAJA, DENGAN SIAPA SAJA
Blog Dunia Pendidikan: Januari 2021

Literasi 5 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Impian Bomu
Penulis : Watiek Ideo dan DK Wardhani

Hai, namaku Bomu. Aku adalah sebatang bambu di daerah Way Kambas, Sumatra. Aku tinggal bersama segerombol bambu lainnya. Teman kami, Angin, suka sekali menggoda dan bercanda bersama kami, para bambu.

Tiba-tiba kudengar suara yang amat keras. Itu adalah para pohon besar di seberang.
"Oh, sebentar lagi kita akan dibawa ke kota," kata Pohon Kampar.
"Ya. Kudengar mereka akan menjadikan kita mebel-mebel mewah," ujar Pohon Meranti bangga.
"Seperti apa ya tingal di kota?" batinku. Sungguh, aku iri kepada mereka. Para manusia lebih membutuhkan pohon-pohon itu  daripada sepotong bambu.

Hari berganti hari. Pagi-pagi kudengar kehebohan di sawah seberang. Rupanya itu adalah anak-anak Way Kambas. "Gawat! Kata Ayahku, musim kemarau sudah datang!"
"Sawah-sawah akan kekeringan."
"Kita akan kesulitan air bersih nanti." Suara-suara mereka terdengar khawatir. Keesokan hari, kulihat anak-anak Way Kambas datang lagi. Tapi kini, mereka ditemani para orang tua. Dan, hei, mereka berjalan ke arah kami, para bambu!

"Ayo, ayo! Ambil yang bagus bambunya"
"Iya. Biar kuat!"
Orang-orang mulai memotong kami para bambu. Rasanya sungguh geli. Aku sangat bahagia membayangkan apa yang akan terjadi. Kurasa mereka akan membawaku ke kota! Hore!

Tubuhku bergoyang-goyang saat orang-orang itu mengusung para bambu ke sebuah sungai besar di ujung desa. Lho, kok ke sini?
"Ayo, kita rakit sekarang!" Tanpa dikomando, mereka berbagi tugas. Srek! Srek! Kras! Kras! Hei, apa yang terjadi?

Dan, wow! Tubuhku tertali amat kencang bersama teman-temanku. Kulihat beberapa bambu lain tampak saling terhubung menjadi pipa-pipa panjang. 
"Ayo, kita coba sekarang!"
Tiba-tiba angin bertiup ke arahku. Perlahan, tubuhku berputar. Air pun masuk ke bumbung-bumbung tubuhku dan teman-temanku. Lalu, air itu tumpah ke sebuah wadah dan mengalir masuk ke pipa-pipa bambu.

"Berhasil!" "Hore!" "Airnya masuk!"
Para petani dan anak-anak itu bersorak bahagia. Air itu mengalir ke sawah-sawah dan kolam penampungan di tengah desa.
Kini, aku menjadi bagian dari kincir angin ini. Anak-anak Way Kambas bersemangat sekali menanami sekitar mata air dengan tunas-tunas muda. Mereka dan para orang dewasa bahu-membahu menahan tepian mata air dengan bebatuan. Tak boleh lagi ada yang menebang pohon sembarangan dan mengotori sumber air.

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Literasi 4 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Kemarau di Gunungkidul
Penulis : Fransisca Emilia

Dongeng Anak Terpilih Kategori Air Minum
Lomba Menulis Dongeng Anak KSAN 2015

Hari ini sekolah Elang libur. Elang ikut ayahnya yang akan meliput berita di Gunungkidul, Yogyakarta. Ayah Elang seorang wartawan.
"Di sana sering kekurangan air ya, Yah? Aku pernah baca di majalah," kata Elang.
Ayah mengangguk. "Sebagian besar wilayah Gunungkidul merupakan pegunungan karst yang tersusun dari batuan kapur berpori. Akibatnya, air selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah. Permukaannya kering, tapi jauh di bawah tanah kaya akan air. Lihatlah sekitarmu, Elang," kata Ayahnya lagi.

Dari kaca mobil, Elang memandang sekelilingnya. Pohon-pohon jati meranggas dan rerumputan mengering. Saat memasuki perkampungan, yang terlihat hanya tanah cokelat yang pecah-pecah.

Saat sampai tujuan, Ayah memarkir mobil di depat balai desa. Tak jauh dari situ, kerumunan warga tengah mengantre di sekeliling mobil tangki air. Mereka membawa jeriken, ember, dan berbagai wadah untuk menampung air. Ayah lalu mewawancarai kepala desa dan beberapa warga.

"Telaga-telaga sudah mengering pada awal kemarau. Begitu pula bak-bak penampungan air dan kolam-kolam yang kami buat, hanya cukup untuk satu bulan," kata Pak Kepala Desa.

Elang memandang kerumunan warga dengan sedih. Ia lalu melihat seorang gadis kecil yang baru selesai mengantre air. Jalannya terengah-engah.
Elang mendekatinya. "Sini, aku bantu."
Mata bulat gadis kecil itu berbinar. Elang lalu memperkenalkan dirinya. Gadis itu bernama Gendis.
"Kenapa mengambil air sendiri?" tanya Elang perlahan.
"Simbah sedang membuat gaplek. Bapak dan simbok bekerja di Jakarta," jawab Gendis.
"Air ini untuk apa? Mandi?" tanya Elang lagi.

"Musim kemarau begini aku jarang mandi. Kita membeli air untuk minum dan memasak saja."
Elang tak menyangka kalau ada daerah yang mengalami kekeringan separah itu.
"Hei, dari mana? Ayo pulang," kata ayah membuyarkan lamunan Elang.
"Yah, bukankah kata Ayah di dalam tanah sana kaya air? Apa tidak bisa dimanfaatkan?" tanya Elang.

"Bisa. Tapi, dalamnya ratusan meter. Perlu biaya sangat besar. Pemerintah bekerja sama dengan Jerman sudah membangun bendungan di Gua Bribin. Airnya dipompa ke atas!"
"Terus, kenapa masih kekurangan air?"
"Airnya sudah bisa memenuhi kebutuhan warga di beberapa kecamatan. Tapi belum optimal. Mudah-mudahan dengan perkembangan teknologi, air bawah tanah bisa dimanfaatkan lebih baik. Dan, Gunungkidul tidak kekurangan air lagi seperti sekarangg."

"Kita beruntung ya, Yah, tidak pernah kekurangan air," kata Elang kemudian. Ayahnya pun mengangguk. Perjalanan bersama ayah kali ini, sungguh memberikan pengalaman baru bagi Elang.

Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Literasi 3 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Laut Kita Penuh Harta Karun
Penulis : Erlita Pratiwi

Minggu pagi yang cerah. Nara bersama ayah dan Om Benny, teman ayah, naik perahu motor meninggalkan pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur, menuju ke tengah laut lepas. Ayah Nara yang mengemudikan perahu motor itu menuju perahu besar yang berada di tengan laut.

Sesampainya di perahu besar, Nara melihat teman-teman ayah membersihkan kerang mutiara. Kerang-kerang itu kemudian akan dikembalikan ke dalam laut. Bila sudah cukup umur, dipanen untuk diambil mutiara yang terdapat di dalam kerang.

Nara memperhatikan kerang-kerang yang sedang dibersihkan. Lalu, ia memegang salah satunya. Sama sekali tidak terlihat ada sesuatu yang mahal di dalamnya.

"Yang ini, mutiaranya sudah sebesar apa, Ayah?" tanya Nara penasaran.
"Harus diperiksa dengan sinar X terlebih dahulu, Nara. Baru nanti bisa terlihat," kata ayahnya. Nara pun hanya manggut-manggut.

"Tidak semua proses mutiara berhasil, Nara. Dengan bantuan sinar-X, kita bisa tahu kerang yang gagal," kata Om Benny menjelaskan.
Om Benny lalu menunjuk kerang yang sedang dibersihkan. "Ini namanya Pinctada maxima. Jenis kerang ini menghasilkan mutiara berwarna keemasan. Kerang-kerang harus dibersihkan dari siput dan bianatang lain yang menempel. Hewan-hewan itu akan mengisap makanan yang ada di dalam kerang. Nanti mutiaranya jadi tidak sempurna."

Nara menyimak penjelasan Om Benny itu. "Pantas saja mutiara itu harganya mahal. Prosesnya sulit dan lama ya, Om." kata Nara.
Om Benny mengangguk membenarkan.
"Kamu tahu tidak, mutiara dari perairan Lombok sudah terkenal ke seluruh dunia, Nara. Dan faktanya, hampir 43 persen mutiara di dunia itu dihasilkan dari Indonesia," tiba-tiba Om Benny berkata lagi.

"Wow, keren!" Nara berseru kagum."Indonesia ternyata punya banyak harta karun di laut, ya, Om," kata Nara.
"Iya, Nara. Bangsa kita memang kaya akan hasil laut. Bukan cuma mutiara, masih banyak kekayaan hasil laut lainnya, Nara. Tapi, sayangnya, potensi sumber daya kelautan Indonesia yang sangat besar itu sampai sekarang masih belum tergarap secara optimal, Nara," lanjut Om Benny dengan nada prihatin.

"Oh, begitu ya, Om?" Nara ikut merasa sedih mendengarnya.
"Oleh karena itu, kamu belajar yang rajin, Nara! Supaya saat kamu besar nanti, kamu dan generasi muda penerus bangsa lainnya bisa mengolah kekayaan hasil laut Indonesia ini dengan baik. Bangsa kita nantinya bisa menjadi makmur," pesan Om Benny kemudian.

"Siap, Om!" Nara membuat gerakan hormat dengan tangannya.
Om Benny dan Ayah Nara pun tersenyum senang melihat semangat Nara.
Bangsa Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Mari kita cintai dan jaga kekayaan laut tersebut.

Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Literasi 2 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Kebaikan hati Pohon jati
Penulis : Heru Prasetyo

Siang hari itu, di sebuah lokasi perbukitan di Pulau jawa, Awan menurunkan air hujan yang dibawanya ke daratan.
"Ah, leganya." Awan merasa senang, air yang sedari tadi dibawa sudah ditumpahkannya.
"Hei, Awan. Kenapa kamu sembarang menurunkan hujan?" protes Pohon Jati.
Awan terkejut mendengar pohon jati memprotesnya. Padahal, selama ini, pohon Jati selalu senang kalau awan menurunkan hujan.
"Aku tidak kuat lagi. Sedari tadi, aku sudah lelah mengangkut hujan," sahut Awan.
Namun, Pohon Jati tampak tidak senang mendengarnya. "Iya, tapi, kenapa kamu menurunkannya di sini? Lihatlah, tempat ini sudah penuh air!" kata Pohon Jati marah. Awan melihat ke bawah. Memang benar, di sekitar Pohon Jati banyak terdapat genangan air.
Pohon Jati masih merasa jengkel. "Bagaimana caranya agar aku tidak lagi digenangi air sebanyak ini?"
"Tenang saja, nanti pasti akan terserap oleh akarmu," jawab Awan singkat.
"Itu tidak mungkin. Semua temanku sudah habis ditebangi manusia. Cuma tinggal aku satu-satunya pohon jati di sini," kata Pohon Jati tampak sedih.
Awan pun berempati. "Aku turut sedih mendengarnya."
"Lalu genangan air ini sebanyak ini bagaimana membuangnya?" tanya Pohon Jati.
"Gampang, kamu alirkan airnya ke bawah bukit sana," Awan memberi saran.
"Aku tidak mau! Aku tidak mau membuat manusia yang berada di bawah bukit menjadi korban banjir," tukas Pohon Jati.
"Bukankah mereka sudah menebangi semua temanmu," uajar Awan.
"Tapi, tidak semua dari mereka seperti itu. Anak-anak di bawah bukit sana, mereka sangat menyayangiku. Sudah beberapa hari ini mereka menanam banyak bibit pohon untuk temanku nanti. Mereka juga merawatku dengan baik," sahut Pohon Jati. Awan pun terenyuh mendengarnya.
"Lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan?" tanya awan.
"Aku akan berusaha menahan genangan air yang banyak ini tetap di sini sebisaku," jawab Pohon Jati.
Awan tidak menyangka Pohon Jati begitu baik hati.
Akhirnya, Pohon Jati terus berusaha menyerap genangan air di sekitarnya sedikit demi sedikit dengan akarnya.
Sore pun menjelang. Genangan air di sekitar Pohon Jati perlahan mulai surut. Tampak anak-anak mulai berdatangan ke atas bukit. Dari atas langit, Awan melihat sekumpulan anak-anak kembali menanami bibit-bibit pohon jati di area di mana dahulu banyak terdapat pohon jati, tetapi kini sudah ditebang.
"Hei, masih ada sedikit genangan air. Ayo, kita main!" Anak-anak tampak antusias bermain air di bawah Pohon Jati. Di wajah mereka tersirat keceriaan.Pohon Jati pun tersenyum bahagia melihat keceriaan anak-anak itu.

Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari ceriat di atas?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Literasi 1 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Kakakku Dokter di Pedalaman
Penulis : Diy Ara

Di sebuah rumah di Semarang, Rara sudah duduk di dekat telepon rumah sejak pulang sekolah. Beberapa kali, ia menatap telepon, lalu berbisik, "Kak Dilan, Rara kangen." Sayangnya, telepon itu tetap tidak berdering. Rara menjadi kesal.
"Andai Rara punya kakak seperti kakaknya Sena. Seorang polisi hebat yang selalu mengantar Sena ke sekolah."
"Kak Dilan dokter yang hebat, lho!" seru Mama.
"Dokter hebat harusnya ada di rumah sakit. Tidak di hutan seperti Kak Dilan," protes Rara. "Kak Dilan malahan tidak punya waktu, sudah sebulan Kak Dilan tidak menelepon."
Mama mengusap rambut panjang Rara. " Kak Dilan pasti kangen Rara. Tetapi, Kak Dilan kan sekarang tinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tepatnya di Distrik Weime. Itu daerah pedalaman, tidak ada listrik, sinyal, wartel, dan fasilitas lainnya. Jadi, kalau mau menelepon kita, Kak Dilan harus pergi ke kota dulu."
Tiba-tiba telepon berdering. Rara lekas mengangkat telepon itu. Suara Kak Dilan menyapa. Rara berteriak girang.
"Kak Dilan harus pulang! Kalau tidak, Rara tidak mau ngomong sama Kakak lagi!"
"Rara jangan ngambek, dong! Kak Dilan kangen sekali suara imut Rara," bujuk Kak Dilan di sambungan telepon. "Kakak mau cerita. Hari ini, Kakak senang sekali, akhirnya Bonai tersenyum." "Siapa itu Bonai?" tanya Rara penasaran.
"Bonai itu salah satu pasien Kakak. Dia terkena malaria. Syukurlah, sekarang ia sudah sembuh. Tempat yang Kakak tinggali ini banyak sekali penduduk yang meninggal karena malaria. Soalnya, jarak dari sini ke rumah sakit sangat jauh. Jadi, mereka telat ditangani," cerita Kak Dilan.
"Kasihan sekali. Berarti Kakak harus jaga kesehatan. Kalau Kak Dilan sakit, nanti siapa yang mengobati mereka?"
"Ehm, Kakak minta maaf, ya karena tidak ada di samping Rara."
Rara merasa bersalah. Seharusnya, ia mendukung Kak Dilan. Soalnya, menjadi dokter di pedalaman adalah tugas berat dan sangat mulia. "Tidak apa-apa, Kak. Rara paham sekarang. Dibandingkan Rara, penduduk di Weime lebih membutuhkan Kak Dilan. Kakak harus ada di samping mereka dan mengobati mereka sampai sembuh! Janji ya sama Rara!"
"Janji! Doain Kakak, ya!"
"Pasti! Rara bangga sekali punya Kakak sehebat Kak Dilan!" seru Rara semangat." Kalau sudah dewasa nanti, Rara mau jadi dokter. Menyelamatkan nyawa orang lain dan membuat mereka tersenyum!"
"Kakak juga bangga sama Rara!" kata Kak Dilan di ujung telepon sana.

Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 6 Kelas 4

 Semangat pagi...!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!

Canho Pasirua, Kisah Pianis Cilik Indonesia untuk Ajang Internasional

Seorang bocah yang belum genap berumur tiga tahun menangis sambil mengguling-gulingkan badannya di tengah pasar karena permintaannya tidak dipenuhi ibunya. Sang anak sangat ingin memiliki harmonika mainan. Sang ibunda akhirnya memenuhi permintaan anaknya hanya agar dia segera berhenti menangis.

Harmonika mainan itu menjadi sahabat akrab anak balita tersebut di rumah setiap hari. Tidak hanya itu, anak tersebut akan sangat serius menyaksikan acara musik yang sedang ditayangkan di televisi.

Bahkan matanya tampak melotot dan berdiri sangat dekat dengan layar televisi bila melihat pemain piano atau keyboard sedang beraksi. Belakangan anak ini harus menempuh ke sebuah kota lain, yang berjarak 140 kilometer dari kotanya, tidak ada piano. Itulah sepenggal kisah Canho Pasirua, pianis cilik asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang akan mewakili Indonesia ke ajang kompetisi internasional di Amerika Serikat.

Canho sebentar lagi akan berlaga di Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau "Word Championship Performing Arts (WCOPA) 2016" di Long Beach, California, AS, 7-19 Juli 2016. Pada Rabu (29/6/2016), bocah bernama lengkap Yohanes De Capestrano Jambru Passirua itu menggebrak Jakarta. Cancho mempertontonkan kebolehannya dalam memainkan komposisi karya para pemusik klasik dunia di Musro, Hotel Borobudur, Jakarta.

Ayo Renungkan

Semangat apa yang kamu pelajari dari Canho?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 5 Kelas 4

 Semangat pagi...!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!

Pernahkan kamu mendengar kisah seseorang yang hampir gagal dalam meraih cita-citanya? Simaklah cerita berikut ini, lalu ambil nilai-nilai penting di dalamnya.

Ayo Membaca

Bacalah kisah Bayu dalam meraih cita-citanya di bawah ini dengan saksama!

Meraih Cita walau Nyaris Putus Asa

Tawa riang dan teriakan lantang datang dari pemilik kaki-kaki kecil yang menyepak bola kaki di tanah lapang di sebuah kecamatan bernama Ledokombo. Langit mulai berwarna jingga, awan kelam, pertanda siang telah berganti malam. Pemilik kaki kecil itu pun kembali ke rumah berkumpul dalam hangatnya keluarga dan sejuknya udara desa.

Kini kaki-kaki kecil itu telah menjadi kaki-kaki yang kukuh dan lincah menari di atas rumput hijau stadion besar. Pemilik kaki-kaki kecil itu adalah Bayu Gatra Sanggiawan. Pemuda ini lahir pada tanggal 12 November 1991 di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Telah lama ia ingin menjadi pemain sepak bola profesional.

Pada tahun 2005, Bayu bergabung dengan tim kebanggaan warga Jember, yaitu Persid Jember. Setiap hari, ia berjuang menghabiskan waktu 45 menit untuk menuju tempat latihan dari rumahnya yang jaraknya cukup jauh. Ia rajin berlatih dan menunjukkan prestasi yang gemilang.

Dari Persid Jember, Bayu pindah ke Persekap Pasuruan sebelum akhirnya ia berhasil masuk tim PON (Pekan Olahraga Nasional) Jawa Timur untuk berlomba di PON 2012 di Riau. Akan tetapi, kemudian ia mengalami cedera lutut parah saat prestasinya sedang gemilang. Cedera itu hampir membuatnya putus asa hingga ingin berhenti bermain bola. Namun, doa dan dukungan dari keluarga membuatnya tetap bersemangat. Ia melakukan operasi agar dapat berlari kembali di lapangan rumput.

Setelah mulai pulih, ia meningkatkan porsi latihan agar untuk mengejar ketinggalannya. Kerja keras dan kegigihannya membuahkan hasil. Bayu pun kembali tampil hebat di lapangan hingga membawa timnya menjadi juara.

Apa kesimpulanmu terhadap usaha Bayu untuk meraih cita-citanya?

Tidak ada yang mustahil jika kita berusaha, demikian yang dilakukan oleh Bayu untuk meraih cita-citanya. Bagaimana dengan usahamu untuk meraih cita-citamu? Bekerja keras dan pantang menyerah harus dilatih sedini mungkin agar kamu tangguh untuk mencapai mimpi dan cita-citamu.

Ayo Membaca

Kamu telah mengetahui bagaimana menggunakan tekanan dan jeda yang tepat saat mendeklamasikan puisi. Selain pelafalan, intonasi dan tekanan yang tepat, kamu juga harus menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan isi puisi. Oleh karenanya, penting bagimu untuk mengetahui makna atau isi puisi.

Pada saat mendeklamasikan sebuah puisi, pahamilah isi dan pesan yang ingin disampaikan. Apabila puisimu tentang harapan dan doa, ekspresi wajahmu harus mendukungnya, yaitu berekspresi yang sama saat kamu berdoa. Jika puisimu berkisah tentang harapan, ekspresimu harus menunjukkan mata berbinar dengan pandangan jauh menerang. Jika puisimu berisi tentang pengalaman sedih, ekspresimu harus menunjukkan kesedihan yang mendalam seperti saat kamu kehilangan orang terkasih.

Kamu dapat melatih perubahan ekspresi wajah dengan menggunakan kaca atau dengan bantuan temanmu. Setelah kamu menghafalkan puisi, kamu dapat menjiwai puisi dengan menempatkan dirimu sebagai bagian dari isi puisi tersebut.

Ayo Berlatih

Lihatlah kembali puisi-puisi yang ada di pembelajaran ini. Kamu juga dapat mencari beberapa puisi yang telah kamu buat sebelumnya. Golongkan puisi-puisi tersebut termasuk ke dalam puisi sedih, riang, atau puisi yang penuh pengharapan. Pilihlah salah satu puisi yang kamu paling sukai. Pahamilah isi puisi tersebut, lalu mulailah berlatih ekspresi wajah sambil mendeklamasikannya.

Pada halaman 148

Setiap agama memiliki kekhasan dan keunikan pada tempat ibadahnya. Kekhasan dan keunikannya dipengaruhi oleh fungsi dan budaya masyarakat sekitar yang menggunakannya. Amatilah berbagai tempat ibadah yang ada di daerahmu. Carilah informasi tentang apa saja dan kapan saja tempat ibadah itu dimanfaatkan oleh umatnya.

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 4 Kelas 4

 Semangat pagi...!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!

Jika cita-cita dapat disamakan dengan sebuah impian yang ingin diraih, apakah impian besarmu? Simaklah cerita tentang seseorang yang bermimpi besar dan kerja kerasnya untuk mewujudkannya!

Mimpi Seorang Laskar Pelangi

Andrea Hirata adalah seorang penulis novel Indonesia. Novelnya yang terkenal berjudul " Laskar Pelangi ". Karyanya tiba-tiba menjadi pembicaraan di mana-mana, terlebih didunia sastra. Karya Andre Hirata dianggap sangat mewakili kehidupan anak-anak di Indonesia, apalagi novel ini diangkat dari kisah nyata sang penulis.

Sewaktu kecil Andre menimba ilmu di sebuah sekolah yang kondisi bangunannya sangat mengenaskan. Bahkan, bangunan itu hampir roboh. Kondisi sekolah yang bernama SD Muhamadiyah tersebut memang cukup memprihatinkan. Sebagai anak dari pegawai rendahan PN (Perusahaan Negara) Timah di Belitong, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang bentuknya lebih mirip sebagai kandang hewan ternak.

Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tak nyaman, Andrea tetap memiliki motivasi yang besar untuk belajar. Di sekolah itu pula, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang dijuluki dengan sebutan Laskar Pelangi. Di SD Muhammadiyah, Andrea bertemu dengan seorang guru bernama NA (Nyi Ayu) Muslimah. Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah tak lebih dari 11 orang itu ternyata sangat berarti bagi kehidupannya. Berkat Bu Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang membuatnya mampu menempuh jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba ilmu. Bu Muslimah juga yang memacunya untuk mengejar cita-citanya bersekolah di negeri seberang, Perancis. Sebuah mimpi dan cita-cita yang sangat mustahil kala itu.

Apa kesimpulanmu terhadap usaha Andre Hirata untuk meraih cita-citanya?

Andrea Hirata telah membuktikan kekuatan mimpinya. Ia pun memiliki beberapa orang di sekelilingnya yang sangat mendukung usahanya untuk mencapai mimpinya. Meskipun ia miskin, bahkan tinggal di daerah yang terpencil, mimpinya telah membawanya kepada prestasi yang luar biasa.

Bacalah puisi di bawah ini dalam hati dengan saksama. Pahamilah arti dan maknanya.

Apakah makna puisi di atas? (Ketik jawabanmu di kolom komentar ya..!)

Ayo Mengamati

Andrea Hirata merupakan salah satu contoh pemula masa kini yang gigih memperjuangkan mimpi dan cita-citanya. Kemiskinan keluarganya tidak menghalanginya mengejar mimpinya hingga ke negeri orang. Ayah Andrea adalah pegawai di PN Timah, Belitung, memang tidak dapat menyediakan banyak dana untuk sekolah Andrea.

Belitung dahulu merupakan daerah penghasil timah andalan Indonesia. Timah adalah salah satu hasil sumber daya alam tambang.


Berdasarkan peta sumber daya alam bahan tambang di atas, terdapat berbagai barang tambang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Barang-barang tambang yang terdapat di wilayah Indonesia antara lain minyak bumi, batu bara, tembaga, besi, timah, kapur, yodium, asbes, marmer, dan belerang.

Barang tambang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri. Ada banyak manfaat dari bahan tambang. Carilah informasi tentang manfaat sumber daya alam tambang!

Jika kamu perhatikan sekali lagi peta persebaran sumber daya alam yang ada di Indonesia, apakah kesimpulanmu? Setiap daerah di Indonesia menghasilkan sumber daya alam yang berbeda-beda. Akan tetapi, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, semua sumber daya alam itu dikelola negara untuk kemakmuran rakyatnya. Keragaman sumber daya alam di berbagai daerah tersebut akan memperkuat rasa saling membutuhkan antara satu daerah yang lain.

Tidak hanya keragaman sumber daya alam, keragaman kegiatan keagamaan di Indonesia juga menjadikan Indonesia sebagai negeri yang unik. Keragaman itu justru meningkatkan kerukunan antarumat beragama.

Perhatikan beberapa kegiatan keagamaan yang ada di Indonesia! Kamu dapat dengan mudah mengetahuinya dari kalender nasional yang menandai kegiatan hari raya keagamaan sebagai hari libur nasional. Tahukah kamu tentang perayaan-perayaan keagamaan keenam agama besar di Indonesia? Bagaimana para umat beragama merayakannya?

Ayo Renungkan

Adakah kesamaan kisah antara kamu dan kisah Andrea Hirata dalam mencapai cita-citanya?
Nilai-nilai apa yang diperlukan pada saat merayakan kegiatan keagamaanmu?

Jika ingin lebih jelas, silahkan simak video di bawah ini..!


Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 3 Kelas 4

 Semangat pagi...!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!


Cita-cita tidak mengenal suku, agama, atau kebangsaan. Semua orang dapat menempatkan cita-citanya setinggi langit. Namun, setiap orang harus berusaha keras untuk mencapainya.


Sang Arsitek

Pada tahun 1955, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, mengadakan sayembara membuat desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos pada seleksi awal. Presiden Soekarno pun mengumumkan bahwa pemenangnya adalah seorang bernama Frederich Silaban. Siapakah dia?

Frederich Silaban, lahir di Bonandolok, Sumatra Utara, 16 Desember 1912. Ia adalah seorang lulusan Koningin Wilhelmina School, sebuah sekolah teknik di Jakarta. Meskipun bukan lulusan sekolah arsitektur, ia dapat memenangi sayembara tersebut. Dan semenjak itulah karya-karyanya banyak dikenal di seluruh Indonesia.

Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar dan termegah di Indonesia yang dibangun pada tahun 1961, dan pertama kali dibuka untuk digunakan pada tahun 1978. Dengan demikian, diperlukan waktu 17 tahun untuk membuatnya! Dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah, Frederich berhasil menyelesaikannya. Karyanya diakui sebagai karya asli anak bangsa Indonesia. Ia bahkan berhasil menyandingkan pembangunan masjid ini dengan Gereja Katedral di Jakarta. Gereja Katedral adalah gedung tempat umat Katolik di beribadah. Konsep persatuan dan kesatuan yang dibuat oleh Presiden Soekarno dapat diwujudkan dengan baik melalui kedua bangunan tersebut.


Hingga kini, kedua gedung yang menjadi simbol toleransi dan persatuan itu tetap kukuh berdiri, meski arsiteknya telah tiada. Tak hanya berkarya membuat Masjid Istiqlal, beberapa gedung bersejarah telah dirancangnya. Sepanjang hayatnya ia telah ikut merancang 700 bangunan di seluruh Indonesia. Bangunan tersebut antara lain Gedung Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta/1962), Monumen Pembebasan Irian Barat (Jakarta/1963), Monumen Nasional atau Tugu Monas (Jakarta/1960), Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata (Jakarta/1953), dan Tugu Khatulistiwa (Pontianak/1938).

Apa saja prestasi yang telah diraih Frederich Silaban dengan usaha dan kerja kerasnya? (Jawab di kolom komentar ya...!)

Ayo Mengamati

Perhatikanlah gambar tempat ibadah umat beragama di Indonesia di atas dengan saksama. Dapatkah kamu menjelaskan gambar-gambar di atas? Apakah tempat-tempat ibadah itu ada di daerahmu?

Masyarakat Indonesia terdiri atas pemeluk agama yang berbeda-beda. Umat beragama dari tiap-tiap agama memerlukan tempat beribadah untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka. Setiap tempat ibadah memiliki bentuk dan pengaturan yang khas.


Ayo Mengamati

Peta di atas disebut peta tematik, yaitu peta yang berisi informasi khusus. Peta persebaran sumber daya alam berupa tumbuhan di atas menunjukkan daerah-daerah yang memiliki sumber daya tumbuhan untuk kebutuhan hidup massyarakat Indonesia. Sumber daya alam tumbuhan di anataranya adalah tanaman pangan, tanaman industri, dan hutan.

Tanaman pangan terdiri atas tanaman padi, palawija, sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan tanaman industri berupa tanaman tebu, karet, kopi, teh, kelapa sawit, tembakau, dan kopra. Tanaman hutan diperlukan untuk mencegah banjir, tanah longsor, menyimpan cadangan air, serta perlindungan hewan.

Sumber daya alam berupa hewan terdiri atas hewan liar dan hewan ternak. Hewan liar tinggal di hutan dan taman-taman nasional untuk dilindungi dari kepunahan. Contoh hewan liar tersebut yaitu harimau, kera, orang utan, gajah, badak, banteng, dan anoa.

Hewan ternak merupakan hewan yang dipelihara atau diternakkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh hewan ternak yaitu ayam, itik, sapi, udang, dan domba.

Ayo Membaca

Mendeklamasikan puisi memerlukan persiapan yang baik. Selain menghafalkan baris demi baris, kamu juga harus memahami makna puisi tersebut. Setiap orang bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap makna puisi. Salah satu cara untuk membedakan makna puisi adalah dengan memberikan penekanan pada saat mendeklamasikannya.

Pemberian tekanan pada baris puisi biasanya menggunakan tanda V.
Perhatikanlah penggunaan tanda tersebut di bawah ini.
1. V menyimbolkan tekanan kata pendek sekali.
2. VV menyimbolkan tekanan kata agak pendek.
3. VVV menyimbolkan tekan kata agak panjang.

Lihatlah kembali puisi tentang "Penjaga Alamku" pada pembelajaran pertama. Berilah tanda V untuk memberikan tekanan-tekanan pada baris-baris kalimatnya. Kemudian, latih kembali cara mendeklamasikannya dengan mengikuti tanda jeda yang telah dibuat sebelumnya dan tanda untuk memberikan penekanan. Deklamasikan puisi tersebut di hadapan orang disekitarmu. Mintalah pendapatnya, kemudian lakukan perbaikan berdasarkan pendapatnya.

Ayo Renungkan

Ceritakanlah bagaimana kamu menyelesaikan tugasmu hari ini. Nilai dan sikap apakah yang kamu kembangkan?
Apa saja yang kamu lakukan di tempat ibadahmu selain berdoa?
Apa yang kamu rasakan ketika kamu menjalankan kegiatan ibadahmu?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 2

 Semangat pagi...!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!


Perhatikan gambar di atas!

Pernahkah kamu menemui anak-anak yang bekerja menjadi pemulung seperti di atas? Pernahkah kamu berpikir mengapa mereka bekerja di usia muda mereka? Apakah yang dilakukan mereka? Apakah peran mereka di masyarakat?

Tahukah kamu, bahwa beberapa anak pemulung tetap bersekolah. Mereka memiliki cita-cita juga seperti kamu. Bahkan, ada beberapa pemulung yang telah mencapai cita-citanya dengan gemilang.

Tahukah Kamu

Aku, Sarjana Pemulung

Namaku Wahyudin, biasa dipanggil Wahyu. Aku anak pasangan buruh tani. Aku tinggal bersama kelima saudara tiriku dan dua adikku, selain orang tuaku. Karena kemiskinan, tidak ada satu pun dari kakak tiriku yang dapat menamatkan sekolah dasarnya. Aku pun terancam demikian, karena kami tidak punya uang untuk sekolah.

Tetapi aku bertekad, aku harus sekolah. Saat subuh aku pergi mengumpulkan sampah plastik dan kardus untuk dijual. Pekerjaanku ini disebut memulung. Aku adalah seorang pemulung. Hasil dari memulung digunakan untuk membayar uang sekolahku. Aku memulung sejak usia 10 tahun pada saat aku duduk di kelas IV SD.

Untuk menamatkan sekolah dasar, aku perlu tambahan biaya. Selain memulung, aku pun menggembalakan kambing tetangga. Sewaktu SMP, aku juga berjualan gorengan. Apa pun kulakukan agar aku dapat sekolah. Pada saat SMA aku menjalani tujuh profesi sekaligus agar aku tetap sekolah. Tetapi meski demikian, aku selalu dapat menjadi juara di sekolahku.

Pada tahun 2013, aku telah menyelesaikan kuliahku di Jakarta dengan tetap menjadi pemulung. Lalu, aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah kembali di ITB (Institut Teknologi Bandung), yang kini hampir selesai. Aku bangga telah mencapai cita-citaku untuk terus sekolah, meskipun dengan perjuangan yang panjang dan berat.


Tahukah Kamu

Tahukah kamu, bahwa sampah telah menjadi masalah lingkungan yang semakin sulit diatasi? Sampah plastik telah menutupi beberapa samudra dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Banyak hewan laut mati karena memakan sampah plastik.

Salah satu cara yang dilakukan masyarakat kini adalah dengan menggalakkan gerakan daur ulang sampah plastik. Tujuan mendaur ulang sampah plastik untuk memperpanjang usia pemakaian barang sehingga tidak perlu membeli untuk sementara waktu. Dengan melakukan penghematan penggunaan barang dari alam, kita telah melakukan usaha pelestarian makhluk hidup di sekitar kita.

Ayo Membaca

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.

Masyarakat dunia sekarang harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup. Dampak buruk yang diakibatkan kepunahan makhluk hidup telah merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia, banyak jenis hewan dan tumbuhan asli Indonesia berada di ambang kepunahan. Bahkan, beberapa sudah punah.

Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara-cara di antaranya berikut.

1. Upaya Pelestarian Tumbuh-tumbuhan

Upaya yang dilakukan sebagai berikut.

a. Kebun koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh: kebun kelapa di Bone-Bone, kebun mangga di Pasuruan.

b. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi. Contoh: Kebun plasma nutfah di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, talas, dan suweg.

c. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan nama Kebun Raya Bogor.

2. Upaya Pelestarian Hewan

Upaya yang dilakukan sebagai berikut.

a. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.

b. Mengambil telur-telur hewan untuk dibantu menetaskannya.

c. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.

d. Membuat undang-undang perburuan.

e. Menindak tegas para pelanggar dengan memberikan sanksi hukum sesuai hukum yang berlaku.

Kerja sama dengan orang tua

Buatlah sebuah kolase bersama anggota keluarga di rumah dengan menggunakan barang bekas di rumah, seperti koran, majalah, atau kain.

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Tema 6 Subtema 3 Pembelajaran 1 Kelas 4

 Semangat pagi....!!!

Semangat belajar, kunci suksesmu...!!!


Semua cita-cita membutuhkan usaha yang keras dan pantang menyerah. Bahkan, terkadang kamu harus melakukannya lebih keras dibandingkan orang lain!

Sudahkah kamu menentukan cita-citamu? Tentunya kamu harus melakukan sesuatu untuk mencapai cita-cita tersebut, bukan?

Amatilah gambar di atas dengan saksama!

Ceritakan pendapatmu tentang kondisi kedua sungai tersebut kepada orang di sekitarmu. Gambar itu menunjukkan kondisi sungai di Jakarta dan sekarang. Menurutmu, siapakah yang berperan untuk mengubah sungai tersebut? Ternyata semuanya berasal dari satu orang yang peduli dan bertekad baja!

Ayo Membaca

Bacalah bacaan berikut ini.
Si Pendekar kali Pesanggahan

Keinginan untuk kembali melihat Kali Pesanggrahan di Jakarta yang bersih, membuat H. Chaerudin atau yang dikenal denga Bang Idin berpetualang menyisiri bantaran sungai tersebut. Kali Pesanggrahan yang dulunya tempat ia bermain bersama teman-temannya telah berubah menjadi kali yang kotor, penuh sampah, berwarna hitam, dan bau. Dengan berbekal golok dan tekad yang besar, ia mulai menyusuri bantaran sungai itu untuk melihat tingkat kerusakannya.

Ia pun mulai membersihkan sampah-sampah yang menutupi sungai tersebut. Banyak anggota masyarakat yang menentangnya karena dianggap sebagai perusuh. Kegiatannya banyak terhalang justru oleh masyarakat sekitar sungai yang tidak memahami tujuan kegiatannya. Akan tetapi, ia tidak marah. Baginya, untuk menyadarkan orang lain tidak perlu membalasnya dengan kekerasan. Ia melakukan berbagai cara untuk membuat masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya merawat sungai sebagai sumber daya alam mereka.

Akhirnya, berkat kesabaran dan tekad kuat, lambat laun, kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Bang Idin kemudian juga mengajak teman-temannya sesama petani penggarap untuk mengikuti langkahnya. Kini, mereka berhasil menanam 40 ribuan pohon produktif di sepanjang bantaran kali. Burung-burung yang dulunya pergi akhirnya kembali. Mata air yang dulu tertutup sampah, kembali hidup. Air kali Pesanggrahan kini sudah normal kembali. Ikan-ikan bisa hidup dan berkembang biak. Sepanjang tepian kali Pesanggrahan menjadi hijau. Burung-burung berkicau setiap hari. Bahkan burung Cakakak yang bersarang di tanah dan sudah jarang ditemui di wilayah lain di Jakarta, kini juga bisa ditemukan. Pohon-pohon yang mulai langka di Jakarta dapat dijumpai di sini. Belum lagi tanaman obat yang jumlahnya mencapai 142 jenis. Di balik sikap kerassnya, pria kelahiran 13 April 1956 ini ingin membuktikan, hanya orang yang benar-benar memahami alam yang dapat menyelamatkannya. Di tangan Bang Idin, Kali Pesanggrahan yang kotor dengan bantaran yang tak terurus berubah menjadi lahan produktif dan alami.

Apa kesimpulanmu terhadap usaha Bang Idin untuk meraih cita-citanya? (Jawab di kolom komentar ya..!)


Ayo Membaca

Penjaga Alamku
Karya : D. Karitas

Kau tidak pernah lelah
Kau tidak pernah putus asa
Kau tidak pernah menyerah
Mencintai alam di mana kau dibesarkan

Angin dan badai adalah sahabatmu
Hujan dan panas adalah penolongmu
Air sungai adalah kehidupanmu
Alammu adalah ibumu

Maka engkau menjaganya
Maka engkau memeliharanya
Maka engkau merawatnya
Karena alam adalah ibumu

Setelah membacanya dengan seksama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini di kolom komentar!

1. Berkisah tentang apakah puisi tersebut?
2. Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga alam?
3. Mengapa alam dalam puisi di sebut sebagai ibu?

Tahukah Kamu

Deklamasi merupakan salah satu cara membacakan puisi tanpa menggunakan teks puisi. Biasanya, orang yang mendeklamasikan puisi harus menghafalnya terlebih dahulu.

Membaca puisi memerlukan pelafalan yang jelas dan intonasi yang tepat. Selain, itu pemenggalan kalimat juga harus diperhatikan. Dengan demikian, puisi tersebut akan enak didengar dan mudah dipahami isinya.

Contoh menentukan jeda:

Kau//adalah/para penyelamat negeri//

Catatan:

1. / berhentu sebentar untuk bernapas, biasanya pada koma atau di tengah baris.
2. // berhenti agak lama/biasanya koma di akhir baris yang masih berhubungan dengan baris berikutnya.
3. /// berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada akhir puisi.


Tahukah Kamu

Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup warga penduduknya. Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam mineral dalam berbagai rupa tersedia melimpah di Indonesia. Akan tetapi, tidak berarti sumber daya alam itu dapat dikuras habis untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sumber daya alam mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Jenis sumber daya alam tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dalam pembentukannya. Waktu tidak sebanding dengan cepatnya sumber daya alam itu digunakan untuk kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam mineral yang dimaksud berupa batuan dan bahan tambang. Batuan dapat berupa pasir, tanah liat dan semen. Bahan tambang berupa emas, besi, batu bara, dan minyak bumi.

Sumber daya alam hayati berupa tumbuhan dan hewan yang menjadi sumber makanan manusia. Selain itu, tumbuhan dan hewan berperan untuk menjaga keseimbangan alam. Bencana alam yang terjadi salah satunya karena keseimbangan alam terganggu. Banjir di Jakarta karena sungai-sungai yang tidak dipelihara, dan dijadikan tempat pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan kerugian yang sangat besar. Baik bagi manusia maupun bagi makhluk hidup lainnya.

Alam dan sumber daya alam memang harus dijaga agar lestari. Semua orang dapat melakukan sesuatu untuk menjaga dan memeliharanya. Jika alam rusak, manusia dan makhluk hidup lainnya akan kehilangan tempat tinggal dan sumber kehidupan. Oleh karenanya, manusia harus berusaha menjaganya. Salah satunya adalah dengan mengampanyekan usaha sederhana memelihara lingkungan melalui poster.



Kerja Sama dengan Orang Tua

Lakukanlah wawancara kepada orang tuamu bagaimana cara mereka mencapai cita-cita mereka.

Sumber :Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013