Selamat datang di BLOG BELAJAR TANPA BATAS bersama saya Rahmadona Sugiaty. Mari kita belajar dengan PORTAL RUMAH BELAJAR. BELAJAR DIMANA SAJA, KAPAN SAJA, DENGAN SIAPA SAJA
Blog Dunia Pendidikan: Literasi 4 Tema 6 Kelas 4

Literasi 4 Tema 6 Kelas 4

 


Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....
semakin banyak membaca,
semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,
semakin sering membaca,
semakin sering kamu berpetualang,
semakin beragam bacaanmu, semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.
Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya, 
karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,
menambah jiwamu dengan pengetahuan,
dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!


Kemarau di Gunungkidul
Penulis : Fransisca Emilia

Dongeng Anak Terpilih Kategori Air Minum
Lomba Menulis Dongeng Anak KSAN 2015

Hari ini sekolah Elang libur. Elang ikut ayahnya yang akan meliput berita di Gunungkidul, Yogyakarta. Ayah Elang seorang wartawan.
"Di sana sering kekurangan air ya, Yah? Aku pernah baca di majalah," kata Elang.
Ayah mengangguk. "Sebagian besar wilayah Gunungkidul merupakan pegunungan karst yang tersusun dari batuan kapur berpori. Akibatnya, air selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah. Permukaannya kering, tapi jauh di bawah tanah kaya akan air. Lihatlah sekitarmu, Elang," kata Ayahnya lagi.

Dari kaca mobil, Elang memandang sekelilingnya. Pohon-pohon jati meranggas dan rerumputan mengering. Saat memasuki perkampungan, yang terlihat hanya tanah cokelat yang pecah-pecah.

Saat sampai tujuan, Ayah memarkir mobil di depat balai desa. Tak jauh dari situ, kerumunan warga tengah mengantre di sekeliling mobil tangki air. Mereka membawa jeriken, ember, dan berbagai wadah untuk menampung air. Ayah lalu mewawancarai kepala desa dan beberapa warga.

"Telaga-telaga sudah mengering pada awal kemarau. Begitu pula bak-bak penampungan air dan kolam-kolam yang kami buat, hanya cukup untuk satu bulan," kata Pak Kepala Desa.

Elang memandang kerumunan warga dengan sedih. Ia lalu melihat seorang gadis kecil yang baru selesai mengantre air. Jalannya terengah-engah.
Elang mendekatinya. "Sini, aku bantu."
Mata bulat gadis kecil itu berbinar. Elang lalu memperkenalkan dirinya. Gadis itu bernama Gendis.
"Kenapa mengambil air sendiri?" tanya Elang perlahan.
"Simbah sedang membuat gaplek. Bapak dan simbok bekerja di Jakarta," jawab Gendis.
"Air ini untuk apa? Mandi?" tanya Elang lagi.

"Musim kemarau begini aku jarang mandi. Kita membeli air untuk minum dan memasak saja."
Elang tak menyangka kalau ada daerah yang mengalami kekeringan separah itu.
"Hei, dari mana? Ayo pulang," kata ayah membuyarkan lamunan Elang.
"Yah, bukankah kata Ayah di dalam tanah sana kaya air? Apa tidak bisa dimanfaatkan?" tanya Elang.

"Bisa. Tapi, dalamnya ratusan meter. Perlu biaya sangat besar. Pemerintah bekerja sama dengan Jerman sudah membangun bendungan di Gua Bribin. Airnya dipompa ke atas!"
"Terus, kenapa masih kekurangan air?"
"Airnya sudah bisa memenuhi kebutuhan warga di beberapa kecamatan. Tapi belum optimal. Mudah-mudahan dengan perkembangan teknologi, air bawah tanah bisa dimanfaatkan lebih baik. Dan, Gunungkidul tidak kekurangan air lagi seperti sekarangg."

"Kita beruntung ya, Yah, tidak pernah kekurangan air," kata Elang kemudian. Ayahnya pun mengangguk. Perjalanan bersama ayah kali ini, sungguh memberikan pengalaman baru bagi Elang.

Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Sumber : Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

11 komentar:

  1. Buk ini jawaban Nabil

    Kita harus bersyukur atas daerah kita yang tidak terjadi kekeringan sehingga kita tidak dapat mandiπŸƒπŸ’¨πŸšΏπŸ›πŸ˜Œ minum🍹

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum buk ini jawaban Anjani
    Kita harus bersyukur atas daerah kita yang tidak terjadi kekeringan sehingga kita tidak dapat mandiπŸƒπŸ’¨πŸšΏπŸ›πŸ˜Œ minumlah

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum bu πŸ™, ini faaiz alwan.
    Kita harus saling menolong ketika melihat orang lain mengalami kesulitan dan selalu bersyukur atas apa yang diberikan tuhanπŸ™πŸ˜ŠπŸ›€πŸ’¨

    BalasHapus
  5. Asalamualaikum bu saya qanita Sajidah
    Jawaban saya:
    Kita harus tolong menolong antara sesama satu sama lain yang dalam kesulitan dan harus selalu bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum Bu ini Aisyah ya Bu πŸ™ pelajaran yang Aisyah ambil dari cerita di atas adalah harus bersyukur apa yang kita punya dan tidak egois dalam hal hal kecil

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum bu saya Nayyaratunnisa πŸ™

    Pelajaran yang saya dapatkan dari cerita tersebut adalah:
    Kita harus bersyukur atas daerah kita yang tidak teejadi kekeringan sehingga kita tidak dapat
    mandiπŸƒπŸ’¨πŸšΏπŸ›πŸ˜Œ dan kehausan




    BalasHapus
  8. Assalamualaikum Bu πŸ™, saya Amelia syaputri.
    Jawaban saya:
    Pelajaran yang saya dapatkan dari cerita diatas adalah kita harus salin tolong menolong ketika melihat orang lain mengalami musibah atau kesulitan dan kita bersyukur atas daerah kita yang tidak terjadi kekeringan sehingga kita masih bisa menggunakan air seperti:-minum
    -mandi
    -mencuci dll.πŸ™πŸ˜ŠπŸ˜Š

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum buk saya. Dzaki Alfaiz nasution

    Jawaban saya:


    Bersyukur kita masih bisa mandi. Jangan lah boros dengan air. Air itu dari Tuhan jangan untuk bermain.. yang harus kita lakukan dengan air itu.... Adalah untuk mencuci mandi cuci piring..... Dan dll.😊😊

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum Bu, saya Aqila

    Jawaban saya:
    Pelajaran yang saya dapatkan dari cerita diatas adalah kita harus saling tolong menolong ketika melihat orang lain mengalami musibah dan kesulitan. Kemudian kita wajib bersyukur atas daerah kita yang tidak terjadi kekeringan sehingga kita masih bisa menggunakan air bersih untuk minum, mandi, memasak dll

    Terima kasih bu πŸ™

    BalasHapus